Kamis, 31 Maret 2011

Tugas Softskill Bahasa Indonesia Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif
Deduktif adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme.
Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi premsi mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersbut.
Menarik simpulan secara langsung
Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan tak langsung.
Contoh :
1. Semua S adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh :
Semua ikan berdarah dingin (Premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan (Simpulan)

2. Tidak satu pun S adalah P (Premis)
Tidak satu pun P adalah S (Simpulan)
Contoh :
Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat (Premis)
Tidak lalat pun adalah nyamuk (simpulan)

3. Semua S adalah P (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P (Simpulan)
Contoh :
Semua rudal adalah senjata berbahaya (Premis)
Tidak satu pun rudal adalah senjata tidak berbahaya (Simpulan)

4. Tidak satu pun S adalah P (Premis)
Semua S adalah tak-P (Simpulan)
Contoh :
Tidak seekor pun harimau adalah singa (Premis)
Semua harimau adalah bukan singa (Simpulan)

5. Semua S adalah P (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P (Simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S (Simpulan)
Contoh :
Semua gajah adalah berbelai (Premis)
Tidak satu pun gajah adalah tak berbelai (Simpulan)
Tidak satu pun yang tak berbelai adalah gajah (simpulan)
Menarik simpulan secara tidak langsung
Pernalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan . premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan yang kedua bersifat khusus.
Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut.
1. Silogisme Kategorial
Yang dimaksud dengan silogisme kategorial ialah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebur premis mayor dan peremis yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat simpulan disebut term mayor.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana

Aturan umum silogisme kategorial adalah sebagai berikut :

a. Silogisme harus terdiri dari 3 term yaitu term mayor, term minor dan term menengah.
Contoh :
Semua atlet harus giat berlatih
Xantipe adalah seorang atlet
Xantipe harus giat berlatih
Term minor = xantipe
Term mayor = harus giat berlatih
Term menengah = atlet

Kalau lebih dari 3 term simpilan akan salah
Contoh :
Gambar itu menempel di dinding
Dinding itu menempel di tiang

Dalam premis ini terdapat empat term yaitu gambar, menempel di dinding, dan dinding menempel di tiang.
Oleh sebab itu di sini tidak dapat di ambil kesimpulan.

b. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

c. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
Contoh :
Semua semut bukan ulat
Tidak seekor ulat pun adalah manusia
d. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
Contoh :
Tidak seekor gajah pun adalah singa
Semua gajah berbelai
Jadi tidak seekor singa pun berbelai

e. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
Contoh
Silahkan anda buat penalaran itu

f. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Sebagian orang jujur adalah petani
Sebagian pegawai negeri adalah orang jujur
Jadi….(tidak ada simpulan)

g. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
Contoh :
Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Sebagian pemuda adalah mahasiswa
Jadi, sebagian pemuda adalah lulusan SLTA

h. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Beberapa manusia adalah bijaksana
Tidak seekor binatang pun adalah manusia
Jadi…(tidak ada simpulan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar