Kamis, 14 April 2011

Tugas Softskill 5 Tulisan Ilmiah

Tulisan Ilmiah

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis karya ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti. Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak dapat dipisahkan dengan membaca. Dalam dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran literatur. Maka beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan penelusuran literatur.
Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik. Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan. Gagasan atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca situasi/kondisi atau membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung mengembangkan ide dan hasil penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan.
Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian karena hasil penelitian yang tidak dituangkan kedalam laporan atau bahkan diterbitkan orang tidak akan tahu apa yang telah dilakukan. Oleh karena itu menulis harus dipahami oleh orang yang membacanya. Menulis tulisan ilmiah yang efektif tidaklah mudah. Pada umumnya tulisan yang baik akan dapat dibaca dan dipahami oleh orang yang bukan bidangnya stsu orang yang baru mempelajarinya.
Maksud tulisan ini adalah menjelaskan tentang tata cara penulisan ilmiah bagi pustakawan dengan tujuan sebagai salah satu referensi untuk menulis karya ilmiah bagi peserta kursus pustakawan Setelah mengikuti diklat ini daharapkan ditindaklanjuti dengan memulai menulis, karena tanpa pengalaman menulis tidak dapat meningkatkan peran pustakawan sendiri.

1. Faktor-faktor Penting
Faktor-faktor penting dari sebuah tulisan ilmiah yang dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh pembaca (masyarakat ilmiah/non ilmmiah) antara lain :
1. Kemampuan berbahasa tertulis : dengan menggunakan bahasa yang benar
2. Topiknya:
a. up to date dan atau
b. sesuai dengan keinginan dan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pembaca,
c. memberikan solusi
d. bukan hasil karya orang lain/meniru bahkan menjiplak
3. Bahasanya mudah dimengerti oleh pembaca
4. Tata cara penulisan sesuai kaidah penulisan ilmiah dan konsisten
a. Penetapan judul
b. Penulisan kalimat
c. Penyusunan paragraf
d. Kesinambungan antar paragraf
5. Tujuan menulis
6. Pengumpulan data
7. Penelusuran
8. Penulisan sumber serta cara pengutipan:
Referensi yang digunakan tidak ketinggalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Penyiapan Penulisan Ilmiah
Suatu tulisan ilmiah akan dibaca oleh orang lain, bahkan akan diguanakan sebagai acuan dalam sebuah penulisan. Dalam ilmu perpustakaan dikenal dengan istilah sitiran. Penggunaan sumber referensi tulisan orang berarti menyitir (citing), sedangkan tulisan yang digunakan sebagai acuan dinamakan disitir (Cited). Oleh sebab itu sebelum memulai menulis diperlukan persiapan terlebih dahulu, berikut adalah petunjuk penyiapan penulisan ilmiah:
1. Mengorganisir informasi:
Mengumpulkan seluruh karya atau informasi yang berkaitan dalam suatu map
2. Mengidentifikasi pembaca
Karya yang akan ditulis sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman dan minat pembaca misalnya :





Tabel 1. TARGET PEMBACA TULISAN ILMIAH

JENIS TULISAN ILMIAH PEMBACA TARGET

Thesis Penguji Menilai hasil,
penilaian
Paper Referensi ilmiah – referensi publik Cek orisinalitas, kualitas, suitabel
Menyaring informasi
Proposal riset/penelitian Pengambil kebijakan penelitian Menilai kualitas dan kesesuaian dengan kegiatan
Artikel Populer Umum Diinformasikan kepada pembaca baru
untuk kesenangan

3. Menetapkan tujuan
Menentukan subjek, masalah khusus yang menjadi isue, apa yang telah dihasilkan pada karya terdahulu, metode apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.
4. Membuat outline
Biasanya satu atau dua halaman akan merinci atau membagi item menjadi
item yang lebih kecil. Selain itu juga untuk menghindari overlaping isi
tulisan
5. Kejelasan
Tulisan yang tidak rapi, membingungkan, mengaburkan dan menyesatkan pembaca hampir pasti akan berdampak yang buruk pada masyarakat ilmiah
6. Kejujuran dan kepercayaan
Dengan membaca artikel yang ditulis diharapkan akan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pemcacanya. Hindari istilah yang menyangatkan atau luar biasa.
7. Penyusunan draf pertama kemudian dikoreksi ulang selanjutnya penyelesaian akhir penulisan

3. Format karya tulis ilmiah adalah

i. Abstrak : Suatu abstrak disusun untuk keperluan pembaca atau pemakai, yang merupakan versi ringkas atau poin terpenting dari isi dokumen, sehingga akan membantu bagi pembaca/pemakai apakah suatu dokumen bernilai atau tidak bagi seseorang.
ii. Kata kunci (keywords)
iii. Pendahuluan : Bagian ini biasanya berisi latar belakang penulisan, tujuan penulisan atau menggambarkan apa yang akan disampaikan dalam tulisan, jelas, tidak terlalu berlebihan
iv. Bahan dan Metode ( apabila dalam penelitian )
v. Penutup atau Kesimpulan: Bagian ini merangkumkan pokok-pokok yang menarik dan bagian-bagian ini semestinya sudah muncul pada bagian isi.
vi. Daftar Pustaka / Referensi : berisi sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan ilmiah tersebut. Ditulis dengan menggunakan format yang baik dan rinci serta standar sesuai dengan jenis dokumennya. Misalnya untuk jurnal berbeda dengan tesis atau laporan penelitian dsb.
vii. Tabel dan gambar
viii Gaya penulisan artikel pada jurnal ilmiah :
• Sistematika penulisan bab taat asas
• Artikel merupakan hasil penelitian
• Diikuti dengan gambar, tabel atau grafik
• Cara pengutipan mengikuti aturan baku
• Pencantuman nama penulis tanpa gelar diikuti dengan alamat penulis
• Abstrak berbahasa Inggris diikuti dengan kata kunci (keyword)
• Sumber acuan mutakhir dan lebih banyak jurnal

1 komentar:

  1. Jasa Pencarian Literatur / Pustaka untuk Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, Perusahaan)

    http://cariliteratur.biz.nf

    cepat, akurat, mudah dan murah

    BalasHapus